Plt Kasi Penmad Buka PKKM di MAN 2 Soppeng : Kegiatan ini Cermin Madrasah Mau Dibawa Kemana

Marioriawa (15/12) manidaNews 

Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Soppeng melaksanakan Penilaian Kinerja Kepala Madrasah (PKKM) pada Senin, 15 Desember 2025. Kegiatan ini menjadi momentum refleksi dan evaluasi menyeluruh terhadap kinerja kepemimpinan kepala madrasah dalam mengelola dan mengembangkan satuan pendidikan.

Kegiatan PKKM dibuka secara resmi oleh  Plt Kepala Seksi Pendidikan Madrasah Kementerian Agama Kabupaten Soppeng, Dr. Muhammad Yunus, S.Ag M.Pd.I. Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa PKKM merupakan cerminan jujur madrasah dalam menilai diri, sekaligus refleksi ke belakang untuk melihat sejauh mana peran yang telah dilakoni kepala madrasah serta arah pengembangan madrasah ke depan.

“PKKM adalah refleksi kinerja dan penentu arah. Dari sini terlihat kemana madrasah akan dibawa. Kekompakan dan kolaborasi seluruh unsur madrasah menjadi pondasi utama untuk menggapai keberhasilan,” ujarnya.

Lebih lanjut, ia menekankan bahwa fokus PKKM adalah pengembangan madrasah diarahkan pada peningkatan prestasi seperti selama ini dilakukan, penguatan program unggulan, peningkatan kualitas pendidik, serta pengembangan madrasah yang berkelanjutan.

Kegiatan PKKM ini dilaksanakan oleh tim asesor, Drs. Sudirman, M.Pd selaku Ketua Pokjawas Kementerian Agama Kabupaten Soppeng dan Dra. Hj. Harnis, M. Pd selaku Pengawas Damping tingkat MA se kabupaten Soppeng. 

Pada sesi awal PKKM, Kepala MAN 2 Soppeng mempresentasikan empat pilar utama kinerja tahun 2025. Ia mengungkapkan bahwa capaian madrasah saat ini tidak lepas dari evaluasi dan motivasi pada PKKM sebelumnya oleh Pengawas Damping.

“Pada tahun-tahun sebelumnya, MAN 2 Soppeng sempat dipertanyakan kenapa tidak mampu lolos KSM tingkat kabupaten. Alhamdulillah tahun ini, madrasah justru meraih nilai tertinggi Olimpiade Madrasah Indonesia (OMI). Evaluasi PKKM sebelumnya menjadi cambuk bagi kami untuk berbenah dan tumbuh lebih cepat berkat motivasi tim assesor ,” ungkapnya.

Hal inilah yang senada yang diungkap Dra. Hj.Harnis di awal kegiatan, bahwa PKKM bukanlah ajang untuk mencari kekurangan, melainkan menjadi ruang reflektif dan strategis untuk menata dan memperkuat tata kelola dan mutu madrasah dari tahun ke tahun.

Dalam proses PKKM, prestasi-prestasi siswa MAN 2 Soppeng tahun ini mendapat perhatian khusus dari tim asesor. Prestasi tersebut bahkan hingga empat kali disebut sebut oleh tim penilai sebagai bukti nyata keberhasilan pembinaan akademik dan nonakademik. 

Tim asesor menegaskan bahwa prestasi merupakan indikator paling dekat dan paling nyata dengan kinerja, karena lahir dari proses perencanaan, pelaksanaan, pendampingan, dan evaluasi yang konsisten.

Penilaian PKKM dilakukan secara mendalam melalui klarifikasi langsung terhadap komponen inti, yaitu Bimbingan Konseling, supervisi akademik, kewirausahaan, dan kinerja tenaga kependidikan. Tim asesor menggali data secara detail untuk memastikan keterlaksanaan program sesuai standar yang ditetapkan. 

Pendalaman PKKM juga dilakukan dengan menggali cerita langsung para guru dan pegawai pada setiap poin penilaian, sebagai verifikasi lapangan atas praktik nyata kepemimpinan dan manajemen yang diterapkan di madrasah.

Tim Asesor, Drs. Sudirman, M.Pd, pun secara khusus menanyakan apakah menerapkan punishment terhadap ASN sebagai bagian dari indikator kinerja kepala madrasah. 

Pertanyaan tersebut dijawab dengan penjelasan yang runut, bahwa keputusan punishment diawali dengan pembinaan, teguran berjenjang, dokumentasi arsip tata usaha, hingga penetapan keputusan sesuai regulasi. 

Penjelasan tersebut menegaskan bahwa segala kebijakan di MAN 2 Soppeng berlandaskan asas profesionalisme, dan pembinaan, guna menjaga etos kerja serta integritas ASN di lingkungan madrasah sesuai pesan pimpinan di Kementerian Agama. 

Di penghujung kegiatan, Dra. Hj. Harnis menitipkan pesan bahwa evaluasi kinerja merupakan pondasi penting dalam menentukan arah dan kemajuan madrasah ke depan. Evaluasi bukan sekadar penilaian administratif, melainkan instrumen strategis untuk memastikan setiap program berkelanjutan.

Hal tersebut membawa Basrah,S.Pd selaku Kepala Madrasah mengungkap bahwa pada 19 Desember mendatang telah diagendakan Rapat Evaluasi Program Kerja dan Penetapan Target Kinerja Tahun 2026 sebagai bagian dari agenda akhir tahun. Pada momentum inilah mulai mengemuka kabar inovasi baru terkait bantuan Madrasah Vokasi dari Kementerian Agama RI melalui Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan.

MAN 2 Soppeng menjadi satu-satunya madrasah di Sulawesi Selatan yang menerima bantuan peralatan keterampilan lengkap yang didatangkan langsung dari Jakarta. Program strategis ini nantinya akan diperankan secara lebih rinci dan terarah dalam Rapat Kerja (Raker) akhir tahun sebagai pijakan penguatan madrasah vokasi yang mengarah pada peningkatan daya saing lulusan yang siap kerja.

Melalui PKKM ini, MAN 2 Soppeng diharapkan terus memperkuat tata kelola madrasah yang transparan, akuntabel, dan berorientasi pada mutu, sehingga mampu melahirkan prestasi berkelanjutan serta memperkuat daya saing madrasah di tingkat regional hingga nasional.