Cinta mau dibawa kemana? MAN 2 Soppeng Upgrade ilmu Pola triple5 kokulikuler hingga ekstrakurikuler di KBC

Marioriawa (manidaNews) Guru MAN 2 Soppeng turut berpartisipasi aktif dalam Workshop Virtual (Daring) Implementasi Buku Saku KBC untuk Guru, yang diselenggarakan pada hari Jumat, 21 November 2025. 

Keikutsertaan ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan madrasah dalam memperkuat kualitas pembelajaran dan penanaman karakter siswa, di bawah koordinasi Wakil Kepala Madrasah Bidang Akademik, Hj. Baliana S.Ag.

​Kegiatan Daring yang menghadirkan narasumber utama Dr. Moh. Rifki Rahman, S.Pd., I.L.M., M.Pd.I., selaku Penyusun Buku Saku KBC fokus membahas langkah-langkah praktis penerapan KBC dalam kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, ekstrakurikuler, dan budaya madrasah dengan pola 5-5-5.

​Dalam sesi pemaparan yang sangat inspiratif, Dr. Moh. Rifki Rahman memberikan penjelasan yang mendalam dan nyata tentang konsep "Cinta mau dibawa kemana " dalam pembelajaran berbasis KBC di madrasah.

​Ia menekankan pentingnya kolaborasi erat antara Guru Sains dan Guru PAI (Pendidikan Agama Islam) dalam menyusun dan mengimplementasikan pembelajaran berbasis cinta ini. Kolaborasi ini bertujuan untuk memastikan bahwa setiap konsep sains yang diajarkan terintegrasi dengan nilai-nilai agama dan karakter yang ingin ditumbuhkan.

​Lebih lanjut, narasumber menjelaskan bahwa penerapan KBC harus selalu disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik siswa di madrasah. Sebagai contoh, jika di lingkungan madrasah muncul isu perundungan (bullying), maka fokus penanaman Cinta Diri Sendiri dan Cinta Teman/Sesama harus lebih banyak dimunculkan dan ditekankan dalam proses pembelajaran (PBM), baik secara eksplisit maupun implisit.

​Diharapkan dengan mengikuti workshop ini, guru-guru MAN 2 Soppeng dapat mengadopsi langkah-langkah praktis tersebut, sehingga mampu menciptakan lingkungan belajar yang tidak hanya mencerdaskan secara akademis tetapi juga unggul dalam pembentukan karakter siswa.