Jejak Juara di Balik Barisan Gerak Jalan Indah siswa MAN 2 Soppeng di Lapangan Lamattanete

Batubatu (4/8) man2aoppeng.Sch.id. Siapa sangka di tengah barisan yang tampak rapi dan penuh semangat, ada sepasang sepatu yang nyaris membuat salah satu siswa kelas XII MIPA terjatuh? Tapi justru dari insiden kecil itulah lahir semangat besar yang membawa regu mereka meraih Juara 1 dalam lomba gerak jalan indah tingkat Kelurahan Manorang Salo.

Saat barisan mulai melintasi rute utama di depan kantor kelurahan, tali sepatu salah satu peserta terbuka. Ia sempat tersandung ringan, namun tidak menghentikan langkah. Dengan isyarat singkat dan spontan, dua teman di sampingnya memperlambat gerak seirama agar ritme barisan tetap terjaga. Sebuah refleks kebersamaan yang tidak dilatih dalam latihan teknis, melainkan tumbuh dari solidaritas.

Regu dari XI F3 dan XI F5 juga punya kisah tak kalah seru. Semangat Pimpinan regu teriak kencang kiri kanan, supaya ritme langkah regunya mulai kendor di akhir akhir perjalanan. Salah satu regu tetap tampil maksimal meski sepatu mereka basah, dan bahkan berbagi semir sepatu dengan regu lain sebelum tampil “Supaya tetap kinclong dan percaya diri,” kata mereka sambil tertawa.

Sementara itu, regu XII IPS yang meraih Juara 3 ternyata berlatih tanpa pelatih khusus. Mereka mengandalkan video gerak jalan di YouTube dan menyusun sendiri strategi formasi barisan. “Kami tahu kami mungkin bukan yang paling sempurna secara teknik, tapi kami ingin tampil dengan gaya sendiri dan percaya diri,” ujar salah satu anggota tim.

Lomba gerak jalan indah kali ini bukan sekadar ajang adu formasi dan kekompakan. Ia berubah menjadi ruang di mana nilai-nilai kejujuran, gotong royong, dan kreativitas diuji—dan siswa MAN 2 Soppeng sekali lagi membuktikan bahwa madrasah mereka bukan hanya tempat belajar, tapi juga tempat tumbuhnya karakter.

Jika ingin lebih menarik lagi, berita ini bisa disertai foto momen-momen behind the scenes: sepatu yang lepas, siswa bersiap, latihan sore di halaman madrasah, atau bahkan momen lucu seperti ekspresi salah satu siswa saat komandan barisan teriak “KIRI, KANAN!” dengan suara serak.