Anarchie, Anak Petani jadi Legislator Sulsel di usia 24 Tahun. Pembicara Inti di LKSM OSIM MAN 2 Soppeng

Marioriawa, man2soppeng (17/10) Sosok muda inspiratif Anarchie Arus Bakti, S.Psi, Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Selatan, hadir membuka sekaligus menjadi pemateri pada kegiatan Latihan Kepemimpinan Siswa Madrasah (LKSM) di MAN 2 Soppeng.

Dengan tema “Be Brave, Be Leader, Be Change”, kegiatan ini menjadi ruang belajar kepemimpinan bagi siswa madrasah agar berani mengambil peran dan menciptakan perubahan positif di lingkungan mereka.

Dalam sesi motivasinya, Anarchie menantang peserta untuk keluar dari zona nyaman dan mulai berpikir visioner.

“Pemimpin itu bukan sekadar pandai bicara, tapi juga mampu beraksi dan jadi contoh. Kalian harus berani tampil, berani berbeda, dan punya visi,” tegasnya.

Di hadapan ratusan peserta LKSM, legislator muda yang akrab disapa Anarchie ini berbagi pengalaman bagaimana perjalanan kariernya bisa membawanya duduk di kursi parlemen provinsi di usia 24 tahun. Ia menekankan bahwa keberanian, integritas, dan konsistensi adalah kunci.,” ujarnya disambut tepuk tangan peserta.

Selama empat jam sesi pelatihan intensif, Anarchie melatih langsung peserta LKSM dengan berbagai simulasi kepemimpinan, studi kasus, dan diskusi reflektif. Ia mengajak siswa untuk belajar menjadi pemimpin yang mampu mengambil keputusan cepat, berani tampil, serta berpikir strategis dalam menghadapi perubahan.

Kepala MAN 2 Soppeng, Basrah, S.Pd, menyampaikan apresiasinya kepada OSIM menghadiran narasumber muda ispirarif dan yang dekat dengan siswa.

“ini contoh nyata bahwa semua bisa melangkah jauh. Kami ingin siswa madrasah belajar bukan hanya teori, tapi juga semangat kepemimpinan dari figur yang pernah duduk di bangku sekolah seperti kalian ” ujarnya.

LKSM yang digelar pada 17–18 Oktober 2025 ini menjadi momentum penting untuk menanamkan karakter kepemimpinan yang berani, kreatif, dan adaptif bagi siswa MAN 2 Soppeng.

Sebagai bagian dari penguatan karakter, kegiatan LKSM ini akan dilanjutkan di Rumah Adat Sao Mario, tempat bersejarah yang menjadi simbol kearifan lokal masyarakat Marioriawa . Di lokasi tersebut, peserta akan mengikuti kegiatan refleksi, dinamika kelompok, dan simulasi kepemimpinan berciri khas madrasah.